ABSTRAK
Objektif : Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan sistem perekonomian kepada negara Rusia.
Metode : Menggunakan data sekunder yang sudah ada dan dilakukan analisis kembali.
Sumber data : Pencarian data informasi berasal dari berbagai sumber melalu internet seperti Wikipedia.org, Academia.edu, Scribd, Blogspot dan WordPress.
Ulasan : Menggunakan kata kunci yang terkait dengan sistem perekonomian Rusia.
Hasil : Negara Rusia yang melakukan perubahan sistem ekonomi, dari sistem ekonomi perencanaan ke sistem ekonomi pasar.
Kesimpulan : Rusia pasca reformasi mengalami perubahan dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik. Rusia tetap mempertahankan ciri khas negara komunisnya tetapi sudah mulai mengadopsi sistem ekonomi pasar dengan pengontrolan pemerintah.
PENDAHULUAN
Rusia dikenal dengan komunismenya, Perkembangan yang cepat dan kesadaran masyarakat yang berubah telah mempengaruhi perkembangan ekonomi, tidak hanya sebatas lokal tetapi menjadi internasional. Sebagai Negara terluas di dunia Rusia mempunyai peranan penting dalam perekonomian dunia.
A. ARTI SISTEM
Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnyamengenai arti sistem. Namun, apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki cirt sebagai berikut ( Suroso, 1993 ) :
- Setiap sistem memiliki tujuan.
- Setiap sistem mempunyai ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan.
- Walau mempunyai batas, sistem tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya.
- Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa j juga disebut dengan bagian, unsur, atau komponen.
- Walau sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen, bagian, atau unsur- unsur, tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian, unsur, atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau memiliki sifat ‘wholism’.
- Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam sistem (intern ) itu sendiri, maupun antara sistem dengan lingkungannya.
- Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran . Karena itulan maka sistem sering disebut juga sebagai ‘processor’ atau ‘transformator’-.
- Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
- Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan mneyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik.
B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA
Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lian, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan masing-masing pihak.
Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan- hambatan yang dihadapi, seperti :
- Sulitnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama.
- Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan.
- Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda.
- Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar.
Dengan hambatan-hambatan yang terjadi tersebut, mulailah para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah :
SISTEM PEREKONOMIAN PASAR ( LIBERALIS/KAPITALISME )
Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand’/ tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan. Buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya ( 1759 ). Paham kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik, dimana mereka menganut pahan “Laissez faire’, yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim 1 mungkin campur tangan pemerintah.
Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawaran-lah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :
- Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para pengusaha/ produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
- Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena untuk selanjutnya keadaaan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang ( equilibrium ). Sebagai contoh produksi melimpah, meyebabkan harga komoditi bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang drastis. Dan karena komoditi yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya dengan harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat jumlah komoditi di pasar menjadi banyak sehingga perlahan-lahan harga bergerak turun, begitulah keadaaan akan berlangsung. Dan dari kedua keadaan tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.
Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah ? Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah :
Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan sejenisnya.
Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung., Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung, dan sejenisnya.
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat penting ( Suroso, 1993 ) yakni :
- Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya,
- Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
- Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini. Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M. Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagai semua warganya.
Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah :
- Faktor-faktor produksi ( Tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme’ pasar yang berlaku.
- Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
- Proses bekerjanya sistem liberal/kapitalisme ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Analisis : Dilihat dari teori sistem perekonomian pasar diatas maka negara Rusia menganut sistem pasar kapitalis mulai pada abad ke 21, dimana pada sistem ini pemerintah Rusia memiliki peran penting dalam mengontrol sistem ekonomi dengan sumber daya alam yang cukup besar, terutama di sektor minyak dan gas yang menjadi berpandapatan tinggi.
SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS )
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :
Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi ( kepada masyarakat ) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’ ( Suroso, 1993 ).
Sistem sosialis sendiri terdiri dari :
Sitem sosialis pasar, dengan karakteristik :
- Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat -desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
- Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem sosialis terencana ( komunis ), dengan karakteirstik :
- Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
- Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, tampaknya sistem sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh penganutnya. Salah satu contoh adalah yang diawali oleh presiden Rusia, Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya negara-negara berpaham komunis, yang di dalam perekonomianya cenderung bersistem sosialis.
Analisis : Perekonomian di Rusia sebelumnya abad 21, pernah menganut sistem sosialis. Vladimir Ilyich Ulyanov Lenin seorang pemimpin politik ekonomi yang paling bertanggung jawab terhadap berdirinya Komunisme sampai saat ini yang menempel lekat pada negara Rusia.
SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalisme dan etatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.
Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih istem ekonomi campuran ini.
Analisis : Sistem ekonomi Negara Rusia seperti menganut sistem ekonomi campuran dimana ada dua sistem yang diterapkan, ketika pemimpin dari Vladimir Ilyich Ulyanov Lenin yang menganut sistem ekonomi sosialis dan pemimpin dari Vladimir Putin yang megubah sistem ekonomi menjadi kapitalis. Disimpulkan Negara Rusia tetap mempertahankan sistem komunisnya dan berkembangnya sistem kapitalis. Dengan pemerintahan sebagai kontrol sistem ekonomis itu sendiri.
C. PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI RUSIA
Sebagai pecahan dari Uni Soviet, Rusia merupakan salah satu negara paling maju di dunia yang digadang-gadang bakal menjadi ‘The Next Super Power’ setelah Amerika Serikat.
Salah satu negara maju di dunia yang terletak di benua Eropa, Rusia tergolong negara yang menganut ekonomi pasar, dengan sumber daya alam yang cukup besar, terutama di sektor migas.
Dilansir dari laman Wikipedia, Rusia berada di peringkat ke-15 berdasarkan PDB, kemudian di peringkat ke-6 berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP). Hal itu terjadi sejak awal abad ke-21, di mana konsumsi dalam negeri yang cukup meningkat, dibarengi stabilitas politik yang mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi positif di Rusia.
Di tahun 2008, pertumbuhan ekonomi di Rusia mengalami perlambatan — lantaran harga migas yang terpuruk. Namun hal itu tidak mempengaruhi perekonomian Negeri Beruang Merah tersebut. Pada tahun 2010, PDB per kapita Rusia mencapai US$ 19.840 per tahun.
Pertumbuhan ekonomi positif di Rusia didominasi oleh pergerakan jasa non-dagang dan barang untuk pasar domestik. Untuk gaji pegawai / karyawan, rata-rata gaji bulanan di Rusia mencapai $ 967 per bulan (2013), meningkat dari $ 800 (2000). Pada bulan Maret 2014, gaji bulanan rata-rata di Rusia meningkat menjadi $ 980, sedangkan pajak pribadi sebesar 13%.
Angka kemiskinan di Rusia rupanya lumayan tinggi. Ada sekitar 12,8% penduduk yang tinggal di bawah garis kemiskinan nasional (2011). Meski begitu, angka tersebut lebih baik ketimbang angka pengangguran di tahun 1998 yang mencapai 40%. Seiring waktu berjalan, angka pengangguran semakin menurun yakni sebesar 5,45% di tahun 2014. Kemudian untuk jumlah penduduk kelas menengah naik dari 88 juta penduduk (2000) menjadi 104 juta penduduk (2013).
Sistem ekonomi Rusia yang menganut sistem ekonomi pasar. Sebagai tambahan, kini perekonomian Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin kian superior, terlebih dengan dukungan sektor industri pertahanan yang sangat maju, yang membuatnya cukup disegani dan dianggap setara dengan Amerika Serikat.
REFERENSI
Alif Chandra Indura (2011). Sistem Perekonomian Rusia. [Online], Oktober 2011
https:/www.academia.edu/18548508/SIstem_Perekonomian_Rusia [Diakses 07 Juli 2019]
Onlenpedia.com. (2017). Mengenal Sistem Ekonomi Rusia. [Online] Februari 2017
https:/www.onlenpedia.com/2017/02/mengenal-sistem-ekonomi-rusia-salah.html [Diakses 07 Juli 2019]